Keberagaman Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Keberagaman Sebagai Alat Pemersatu Bangsa


Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Salam pengunjung Jalan-Badak !

Sekarang kita bakal bahas tentang sesuatu yang sangat identik dengan Indonesia. Ya,  Keberagaman. Baik, langsung simak saja ulasannya berikut ini.


Indonesia seperti yang kita ketahui bersama, terletak di atara dua benua dan dua samudera. Benua Asia dan Benua Australia. Lalu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Nah, sudah bisa dibayangkan bagaimana kondisi di indonesia ? Betapa beragamnya indonesia! Indonesia memang kaya akan keberagaman, dari Sabang sampai Merauke. Sudah selayaknya kita jaga dan rawat selalu keberagaman di sekitar kita. Hingga kita bisa hidup nyaman, tentram, dan senantiasa rukun berdampingan. Kemudian, Di Indonesia terdapat lebih dari 300 kelompok etnis atau lebih tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010 (data dari wikipedia). Ada Suku Jawa, Sunda,Madura, Dayak, Bugis, dan masih banyak lagi. Keberagaman ini bisa kita jadikan sebagai aset berharga bangsa. 



Keberagaman Sebagai Aset Berharga Komunitas atau Daerah


Sudah saatnya kita memanfaatkan keberagaman yang ada di sekitar kita sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat. Tak perlu lagi mempermasalahkan perbedaan yang ada. Justru kita beruntung memiliki begitu banyak keragaman budaya. Kita perlu mengeksplorasi keberagaman itu demi kemajuan bangsa. Ambil saja contoh sederhana. Kita bisa lihat wisata Pantai di Bali. Wisata di Bali tidak hanya mengandalkan keindahan pantai saja. Pantai Bali memang indah. Namun, Pantai di Indonesia yang indah bukan hanya Bali. Tapi mengapa Pantai di Indonesia yang paling terkenal adalah Pantai di Bali ?. Kesuksesan wisata pantai di Bali tidak serta merta karena keindahan pantainya saja. Namun, karena masyarakat Bali Memiliki begitu banyak Keberagaman. Masyarakat Bali mengikat wisata pantai dengan keanekaragaman budaya yang mereka miliki. Tentu Budaya tersebut menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun internasional. Perekonomian pun meningkat. Siapa yang senang ? Masyarakat Bali dan Orang yang merantau ke Bali tentunya. Ini adalah bukti bahwa keberagaman sebagai aset berharga daerah. Mari lestarikan budaya bangsa dan jaga keberagaman !

Menarik wisatawan melalui keberagaman budaya

Mungkin sekarang anda mulai sadar dan berfikir bahwa kita bisa memanfaatkan keberagaman itu. Keberagaman memang perlu kita jaga dan rawat bersama. Tanpa terkecuali keragaman budaya bangsa. Keragaman budaya kita telah menjadi lirikan wisatawan asing. Banyak sekali wisatawan asing yang berkunjung ke indonesia untuk melihat bahkan belajar tentang budaya indonesia. Mengapa demikian ? Karena sebagaian besar budaya mereka telah hilang atau telah terlupakan. Hingga mereka mencari ke negeri yang sangat indah dan permai, ya Indonesia tentunya!. Kita bisa menarik perhatian para wisatawan asing ke daerah kita dengan cara mengadakan pawai budaya. Pawai budaya atau lebih sering kita dengar dengan sebutan karnaval, dirasa bisa menjadi lirikan wisatawan lokal maupun interlokal. Dengan tertaiknya wisatawan ke daerah, diharapkan roda perkonomian akan terus berputar demi kesejahteraan masyarakat.

Sudah saatnya kita mengeksplorasi keberagaman bangsa kita demi kesejahteraan masyarakat. Daripada sibuk debat kusir mengatakan bahwa dirinya golongan terbaik atau ras terbaik. Tuhan memang menciptakan manusia dengan keunikan dan keberagaman masing masing agar kita lebih mudah mengenal dan bisa hidup rukun berdampingan. Keberagaman juga bisa kita jadikan sebagai alat pemersatu bangsa. Namun, keberagaman juga bisa menjadi media yang rentan sebagai wahana politik. Ketika keberagaman telah diusik dengan politik, maka sangat rentan sekali untuk terjadi perpecahan.


Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa

Artikel ini diterbitkan pada bulan Oktober. Ada satu hari yang spesial dan identik dengan bulan Oktober. Ya, Hari Sumpah Pemuda, tepatnya diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Berikut ini adalah teks atau naskah sumpah pemuda :

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama: 
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
Kedoea: 
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Ketiga: 
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
Nb : atau jika ditulis menggunakan ejaan baru menjadi :
SUMPAH PEMUDA
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Sumber teks atau naskah sumpah pemuda : Tribunnews.com
Dari teks atau naskah Sumpah Pemuda diatas kita bisa mengerti bahwa kita harus bersatu. Pada zaman itu seluruh lapisan masyarakat bersatu, terutama para pemuda. Karena yakin dan percaya bahwa kita memiliki kesamaan yaitu, Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Tanpa memperdulikan berbagai perbedaan, termasuk Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan. Mari bersatu dalam Bhineka!.


Hoax dan Ancaman Keberagaman
Di jaman yang serba modern ini, masyarakat semakin mudah dan bebas mengakses informasi. Sekarang untuk memperoleh info dan berita tanpa harus membeli koran atau mencari papan pengumuman. Masyarakat bisa memperoleh berbagai informasi hanya dengan duduk di rumah dengan bermodalkan sebuah smartphone dan internet. Namun, dibalik kemudahan itu, banyak sekali informasi yang diterima tak sesuai data atau kenyataan di lapangan. Berita berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya itu, biasa kita dengar dengan sebutan berita hoax atau berita bohong. Sekarang memang sedang marak berita-berita hoax yang berkeliaran, apalagi di internet. Kita sebagai pembaca dan pencari informasi harus teliti dan waspada jika mendengar suatu berita. Kasus yang sedang hits kemarin adalah kasus Saracen. Perlu adanya kerja sama berbagai pihak untuk memberantas ini. Keterlibatan anda sebagai pembaca juga sangat diperlukan. 
Sekarang adalah tahun 2017. Berarti tahun tahun setelah ini tahun-tahun politik. Akan ada pesta demokrasi. Tahun 2018 pilkada serentak, dan tahun 2019 adalah pilpres. Sebelum itu, mari kita menengok ke pemilihan gubernur jakarta tempo hari. Nampak bahwa kondisi politik di tanah air sedikit memanas. Pilgub Dki memang selalu menjadi sorotan hampir seluruh masyarakat indonesia, lantaran Dki Jakarta adalah salah satu perwujudan keberagaman di Indonesia. Gejolak politik yang memanas memberikan efek yang kurang baik bagi kondisi perekonomian. Salah satu hal yang menyebabkan kondisi politik memanas adalah berita hoax. Banyak sekali berita berita hoax bermunculan untuk menjatuhkan lawan politik. Isu yang sempat waktu itu adalah memisahkan antara pribumi dan non pribumi lalu muslim dan non muslim. Masyarakat digiring untuk menjadi terkutub-kutub dan tak bersatu. Entah ini ada campur tangan asing atau tidak, kita juga tetap perlu waspada. Mari bersatu dalam keBhinekaan!. Sumpah pemuda mengajarkan untuk bersatu dalam nusa, bangsa, dan bahasa. Jadi, anda tak perlu memperdebatkan perbedaan agama maupun golongan. Kita tetap satu! Bersatu Dalam Bhineka, Bersatu dalam NKRI! NKRI HARGA MATI !

Bersatu Dalam Keberagaman
Kita telah membahas cukup banyak diatas mengenai keberagaman. Nampak bahwa keberagaman memberikan dampak yang cukup besar bagi bangsa ini. Keberagaman bisa menjadi aset yang sangat berharga, namun juga bisa menjadi tunggangan para politikus. Untuk meminimalisir terjadinya perpecahan kita bisa mengingat semboyan yang berada di cengkraman kaki burung garuda, yaitu "Bhineka Tunggal Ika". Bhineka tunggal ika selalu mengingatkan bahwa berbeda beda tetapi tetap satu juga. Sang burung garuda pun mencengkram dengan erat semboyan tersebut agar semboyan tersebut dapat tetap terjaga dan lestari.Mari bersatu dalam kebhinekaan! Mari bersatu dalam Keberagaman!


pesan  :  "Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, Tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan pada negara"

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keberagaman Sebagai Alat Pemersatu Bangsa"

Post a Comment